Rabu, 15 Januari 2014

TULANG



Berdasarkan zat penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang sejati. Secara fisik, tulang rawan berbeda dengan tulang sejati. Tulang rawan tampak lebih transparan dan bersifat lentur, sedangkan tulang sejati (selanjutnya disebut tulang saja) tampak berwarna gelap dan bersifat kaku.
a.   Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan atau kartilago dikenal bersifat lentur. Tulang rawan menjadi lentur karena matriksnya mengandung serat kolagen dan elastik. Selain mengandung serat, di dalam matriks juga terdapat asam hialuroniks, proteoglikans, dan glikoprotein. Tulang rawan tidak memiliki sel-sel saraf dan pembuluh darah. Struktur yang demikian menyebabkan tulang rawan dapat
berfungsi sebagai sendi atau mengisi ruang-ruang kosong antar tulang.
Tulang rawan pada orang dewasa terdapat pada telinga, ujung hidung, dan ruas antartulang belakang. Tulang rawan disusun oleh sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Kondrosit yang matang dibentuk dari sel-sel tulang rawan muda yang disebut kondroblas. Kondroblas terdapat pada selaput tulang rawan (perikondrium) yang mengelilingi tulang rawan pada orang dewasa. Tulang rawan dibedakan menjadi tulang rawan hialin, serat (fibrosa), dan elastin.
1.   Tulang Rawan Hyalin
Kata hialin (hyalin) berarti seperti gelas. Tulang rawan hialin berwarna putih kebiru-biruan dan pada keadaan segar terlihat bening. Tulang rawan hialin merupakan tipe tulang rawan yang bersifat kuat dan sedikit fleksibel. Tulang rawan hialin memiliki matriks yang banyak mengandung serat kolagen sehingga tampak seperti kaca. Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian, tulang-tulang rawan hidung, trakea dan bronkus.
2.   Tulang Rawan Serat (Fibrosa)
Tulang rawan serat berwarna buram keputihan dan besifat keras. Pada matriks tulang fibrosa terdapat beberapa deretan tebal serat kolagen. Tulang rawan fibrosa dikenal tahan terhadap tekanan dan guncangan. Tulang rawan fibrosa dapat ditemukan di antara ruas-ruas tulang belakang dan daerah lutut.
3.   Tulang Rawan Elastin
Tulang rawan elastin berwarna buram kekuningan, serta besifat fleksibel dan elastis. Sel-selnya sama dengan sel-sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri atau berkelompok. Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan epiglotis (katup tulang rawan yang menutup celah menuju trakea).
b.   Tulang Sejati (Osteon)
Tulang dapat menjadi kuat karena adanya garam-garam mineral (terutama berupa kalsium fosfat dan kalsium karbonat) dan serat-serat protein di dalam matriks tulang. Berdasarkan strukturnya, tulang dapat dibedakan atas tulang kompak san tulang spons.
1.   Tulang Kompak
Tulang kompak merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun rapat dan padat, misalnya pada tulang pipa. Secara histologi, tulang kompak telah terorganisasi dengan rapi. Pada penampang melintang sebuah tulang pipa, selsel tulang yang disebut osteosit terdapat di dalam lakuna. Lakuna merupakan rongga kecil yang tersusun di dalam lingkaran-lingkaran konsentris mengelilingi sebuah kanal pusat. Lingkaran-lingkaran konsentris demikian disebut lamela, sedangkan kanal pusat disebut kanal havers. Kanal havers dengan lamela-lamelanya membentuk suatu struktur yang disebut sistem havers.
 2.   Tulang Spons 
     Tulang spons merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun longgar atau berongga-rongga, seperti struktur sarang lebah. Susunan matriks demikian disebut trabekula. Meskipun lebih ringan dibandingkan tulang kompak dan strukturnya berongga, tulang spons masih termasuk kuat untuk menahan suatu tekanan. Tulang spons tidak terorganisasi rapi seperti halnya struktur tulang kompak. Letak osteosit di dalam trabekula tidak teratur. Ruang-ruang kosong dalam tulang spons sering kali berisi sumsum tulang merah. Kanalikuli berperan menyalurkan nutrisi dari sumsum tulang merah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar