Minggu, 05 Januari 2014

KEWIRAUSAHAAN



KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis yaitu Perantara. Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Istilah wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa prancis) yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti between taker atau go-between. Dan pada abad pertengahan berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab dalam proyek produksi berskala besar. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Tiga jenis perilaku wirausahawan yaitu:
1.        Memiliki inisiatif
Memulai inisiatif berarti memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu tekad yang bulat ingin berwirausaha.
2.        Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
Artinya seorang wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3.        Diterimanya resiko dan kegagalan
Seorang wirausaha juga harus bisa menerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan dalam usahanya.
Selanjutkan  dungkapkan 3 tipe utama dari wirausaha yaitu:
1.        Wirausaha ahli (Craftman)
Wirausaha Ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang ingin mengembangkan proses produksi sistem produksi sistem produksi, dan sebagainya. Dia cenderung bergerak dalam bidang penelitian membuat model percobaan laboraturium dan lainnya. Dia juga menjual lisensi idenya untuk dijadikan komrsial
2.        The Promotor
The Promotor adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang pekerjaan berbagai sales atau bidang marketing yang kemudian mengembangkan perusahaan sendiri. Keterampilan yang sudah ia miliki perusahaan yang baru ia rintis.
3.        General Manager
General Manager adalah seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja pada sebuah perusahaan dia banya menguasai keahlian bidang produksi, pemasaran, permodalan dan pengawasan.

Wirausahawan dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada masa revolusi pada akhir abad ke-18, diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dan lain-lain. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan kekayaan bukan tujuan utama. Kunci penting seorang wirausahawan adalah berpikir kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dan tidak mudah putus asa. Terdapat Sembilan Karakteristik Wirausaha Menurut David Mc. Clelland yaitu :
1.        Dorongan Berprestasi
Semua wirausahawan yang berhasil memiliki keinginan besar untuk mencapai suatu prestasi.
2.        Bekerja keras
Sebagai besar wirausahawan “mabuk kerja”, demi mencapai sasaran yang ingin di cita-citakan .
3.        Memperhatikan Kualitas
Wirausahawan menangani dan mengawasi sendiri bisnisnya sampai mandiri, sebelum ia mulai dengan usaha baru lagi.
4.        Sangat bertanggung jawab
Wirausahawan  sangat bertanggung jawab atas usaha mereka, baik secara moral, legal, maupun mental.
5.        Berorientasi pada imbalan
Wirausahawan mengharapkan imbalan yang sepadan dengan usahanya. Imbalan itu tidak hanya berupa uang, tetapi juga pengakuan dan penghormatan.
6.        Optimis
Wirausahawan hidup dengan doktrin semua waktu baik untuk bisnis, dan segala sesuatu mungkin.
7.        Berorientasi pada hasil karya yang baik
(Excellence Oriented); Seringkali Wirausahawan ingin mencapai sukses yang menonjol, dan menuntut segala yang first class.
8.        Mampu mengorganisasikan
Kebanyakan wirausahawan mampu memadukan bagian-bagian dari usahanya dalam usahanya. Mereka umumnya diakui sebagai “komandan” yang berhasil.
9.        Berorientasi pada uang
Uang yang dikejar oleh para wirausahawan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan pengembangan usaha saja, tetapi juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dan keberhasilan.
Karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
1.        Kemampuan inovatif
2.        Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.        Keinginan untuk berprestasi
4.        Kemampuan perencanaan realistis
5.        Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.        Obyektivitas
7.        Tanggung jawab pribadi
8.        Kemampuan beradaptasi
9.        Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
            Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi menurut Mc Clelland, yaitu:
1.        Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Contohnya, Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk reward terhadap usaha yang dilakukannya tersebut.
2.        Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afi)
Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Contohnya Seorang yang memiliki keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.
3.        Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Contohnya, seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.

Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru
            Walaupun terdapat banyak pendekatan untuk mencari sumber gagasan bagi produk dan jasa baru, proses ini bisa dipercaya dengan penggunaan sara-saran berikut dimana gagasan baru bisa memunculkan adanya usaha baru.
1.        Kebutuhan akan sumber penemuan
Penemuan atau inovasi berasal dari persepsi kebutuhan yang jelas yang ingin dipenuhi. Terdapat banyak contoh barang atau jasa yang telah dikembangkan dari persepsi itu. Barang dan jasa tersebut berkisar dari mulai yang sederhana hingga yang rumit, dari yang mahal hingga yang murah. Misalnya sekarang ini banyak sekali bermunculan printer infuse di kalangan mahasiswa karena harga tinta yang cukup murah, lebih awet dan tahan lama serta mudah diisi ulang.
2.        Hobi atau kesenangan pribadi
Hobi atau minat pribadi adakalanya bisa mendorong bisnis baru. Misalnya kesenangan membuat kue bisa memunculkan usaha baru dengan mengembangkan kue dengan berbagai rasa dan bentuk yang mempunyai ciri khas sehingga disukai oleh orang orang lain.
3.        Mengamati kecenderungan-kecenderungan
Kecenderungan dan kebiasaan dalam mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan venture baru. Banyak peluang yang terlihat oleh para pengamat mendorong untuk mengerjakan sesuatu yang baru pada saat yang tepat. Berdirinya usaha-usaha butik, perancangan mode pakaian (missal di Cihampelas) merupakan salah satu contoh dari pemanfaatan peluang usaha baru melalui pengamatan kecenderungan dalam bidang mode).
4.        Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Lahan yang subur bagi gagasan barang dan jasa baru terletak pada pengamaan kekurangan barang dan jasa yang ada. Pendekatan ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah keunggulan yang diperlukan. Pengembagan kunci anti maling di kendaraan bermotor merupakan peluang usaha baru dengan memanfaatkan kelemahan dan kekurangan yang ada pada kunci biasa yang mudah dirusak oleh para pencuri.
5.        Mengapa tidak terdapat…?
Peluang bagi usaha baru adakalanya datang di dalam menjawab pertanyaan “mengapa tidak terdapat..?” sebagai contoh tidak adanya cairan penghapus tinta merupakan peluang usaha baru yang disebabkan tidak adanya alat untuk menghapus tinta.
6.        Kegunaan lain dari barang-barang biasa
Banyak produk komersil berasal dari penerapan barang-barang biasa untuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksud dari barang itu. Barang tersebut berkisar dari perubahan karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga pengembangan penerapan baru barang yang tidak terpakai. Misalnya pengembangan shampoo 2 in 1 yang merupakan penambahan kondisioner pada shampoo yang sudah ada, sehingga kita tidak perlu lagi memberi kondisioner.
7.        Pemanfaat produk dari perusahaan lain
Banyak perusahaan baru yang terbentuk sebagai perusahaan yang memanfaatkan produk yang sudah ada. Misalnya seorang pegawai pengetik dari suatu perusahaan berusaha mendapatkan tambahan pendapatan dengan mengetik skripsi, laporan, dan lainnya dirumah. Beberapa pemberi order merasa puaa dengan hasil kerjanya sehingga menjadi komsumen tetap. Ketika usahanya berkembang dan penghasilannya melebihi dikantor, maka dia memutuskan untuk mengembangakan usahanya sendiri dengan membuka biro pengetikan.

ANALISA PELUANG POKOK
Analisa pulang pokok adalah teknik untuk menentukan seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok. Analisa ini menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Berikut adalah unsusr-unsur yang ada untuk menganalisa peluang pokok:
1.        Biaya tetap yaitu pengeluaran yang dikeluarkan tanpa melihat jumlah produk yang dihasilkan.
2.        Biaya variabel yaitu pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan.
3.        Biaya total yaitu jumlah total biaya tetap dari biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.
4.        Pendapatan total yaitu semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk.
5.        Keuntungan yaitu jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
6.        Kerugian yaitu jumlah biaya total produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan barang tersebut.
7.        Titik pulang pokok yaitu pendapatan total sama dengan biaya totalnya, artinya perusahaan hanya memperoleh pendapatan yang hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak untung tidak rugi.

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN
Rencana wiraswastawan haruslah mempertimbangkan berbagai ketentuan hukum yang berbeda satu sama lain, yang mengatur jalannya bisnis. Terdapat tiga bentuk dasar dalam organisasi perusahaan yaitu pemilikan tunggal, kongsi, dan perseroan. Masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian tersendiri. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing.
1.        Pemilikan Tunggal (Firma)
Pemilikan Tunggal (Firma) merupakan organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
a.         Keuntungan:
Kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan.
b.         Pemilik tidak membagi laba dengan siapapun.
c.         Tidak perlu berkonstultasi dengan sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan pengendalian sepenuhnya.
d.        Pemilik dapat menanggapi kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen sehari-hari.
e.         Pemilikan tunggal biasanya bebas dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus
f.          Kerugian:
a) Kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan. Hal ini dapat melebihi investasi total wiraswastawan dalam bisnis.
b) Modal yang tersedia jauh lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya.
c) Sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
2.    Kongsi
Kongsi merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan:
a.         Formalitas hukum dan pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan.
b.         Para rekanan termotivasi untuk menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba.
c.         Lebih mudah mendapatkan modal besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma..
d.        Pengambilan keputusan lebih luas dibandngan perseroan
Kerugian:
a.         Terdapat kewajiban tak terbatas minimal bagi seorang rekanan.
b.         Dapat berakhir kapan saja dan dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru.
c.         Kongsi relatif lebih sukar untuk memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan.
d.        Rekanan merupakan agen bisnis itu dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
3.        Perseroan
Perseroan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan:
a.         Kewajiban terbatas hanya dalam jumlah saham.
b.         Kepemilikan dengan mudah dipindahkan keorang lain.
c.         Memiliki ekstensi hukum yang terpisah.
d.        Ekstensi perusahaan relative lebih stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya.
e.         Pendelegasian kekuasaan pada manajer profesional.
f.          Perseroan sanggup menggaji spesialis
Kerugian:
a.       Kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan.
b.      Banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan.
c.       Membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya.
d.      Pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.

SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia adalah individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Langkah-langkah penyediaan sumber daya manusia yaitu sebagai berikut:
1.        Perekrutan karyawan
2.        Seleksi calon karyawan
3.        Pelatihan karyawan
4.        Penilaian hasil kerja
Seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-tahap proses seleksi yaitu sebagai berikut:
1.        Penyaringan Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dan lain-lain
2.        Wawancara Pendahuluan
3.        Tes Kecerdasan (intelegence)
4.        Tes Bakat (Aptitude)
5.        Tes Kepribadian (Personality)
6.        Rujukan Prestasi (Performance References)
7.        Wawancara Dianostik
8.        Pemeriksaan Kesehatan
9.        Penilaian Pribadi
Referensi:
http://ashur.staff.gunadarma.ac.id.

1 komentar: