Rabu, 15 Januari 2014

Melawan Kanker dengan Virus

Oncolytic Virotherapy merupakan sebuah terapi yang menggunakan virus yang dilemahkan untuk melawan sel-sel kanker. Salah satu jenis virus yang biasa digunakan dalam terapi jenis ini adalah modifikasi dari virus herpes simpleks tipe satu (HSV-1). Berbeda halnya dengan virus yang telah dimodifikasi, HSV-1 tipe liar merupakan virus penginfeksi manusia yang menyebabkan luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. Virus tersebut juga memiliki memiliki gen neurovirulence, gen tersebut merupakan salah satu penyebab kerusakan sistem syaraf pusat pada penderitanya.
Salah satu modifikasi HSV-1 yang berhasil dibuat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker adalah RH2. RH2 merupakan virus termodifikasi yang tidak memiliki gen neurovirulence sehingga resiko kerusakan sistem syaraf akibat dari penggunaan bentuk virus termodifikasi ini untuk terapi kanker dapat dihindari. Selain tidak memiliki gen neurovirulence, keuntungan dari penggunaan RH2 adalah sifatnya fusogeniknya. Sifat tersebut diperoleh dari parental RH2 yaitu HF10 yang merupakan HSV-1 termodifikasi jenis lainnya. Sifat fusogenik yang terdapat dalam RH2 memberikan keuntungan bagi terapi kanker. Keberadaan sifat tersebut memungkinkan RH2 untuk bersatu dengan gen sel kanker dan menyebabkan terganggunya aktivitas pembelahan sel kanker. Pada akhirnya, hal itu akan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Selain menghambat pertumbuhan sel kanker, injeksi RH2 ke area kanker mampu mengaktivasi imunitas tubuh. Hal tersebut ditandai dengan aktifnya neutrofil, sejenis leukosit yang berperan sebagai pertahanan tubuh pertama. Imunitas tersebut sebenarnya ditujukan sebagai upaya untuk melawan virus bukan sel kanker. Tidak seperti penyakit lainnya, sel kanker tidak dapat dideteksi oleh tubuh sehingga tubuh tidak mampu menghasilkan antibodi dan serangkaian imunitas lain untuk melawan sel ini. Keuntungan dari injeksi RH2 yaitu dapat menginduksi imunitas tubuh pada area injeksi yang terdapat sel-sel kanker.
Meskipun RH2 memiliki banyak keuntungan untuk diterapkan dalam pengobatan terapi kanker. Namun, belum ada penelitian penerapan jenis virus termodifikasi tersebut terhadap manusia. Hasil penelitian sebelumnya yang mengungkapkan peran RH2 dalam menekan pertumbuhan kanker diperoleh dari sebuah eksperimen sel kanker pada tikus putih. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut agar pengobatan kanker dengan RH2 ini benar-benar mampu diterapkan dalam tubuh manusia sehingga peluang penderita kanker untuk sembuh akan semakin besar.

Sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2014/01/15/melawan-kanker-dengan-virus-626658.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar