Senin, 09 Mei 2011

Larutan

Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sejumlah kecil solute, relatif terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut, sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam mana solute terlarut. Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air, selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat, akan tetapi kalau menggunakan air biasanya tidak disebutkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan yaitu temperatur, sifat pelarut, efek ion sejenis, efek ion berlainan, pH, hidrolisis, pengaruh kompleks dan lain-lain.
Untuk menyatakan komposisi larutan secara kuantitatif digunakan konsentrasi. Konsentrasi adalah perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarut, dinyatakan dalam satuan volume (berat, mol) zat terlarut dalam sejumlah volume tertentu dari pelarut. Berdasarkan hal ini muncul satuan-satuan konsentrasi, yaitu fraksi mol, molaritas, molalitas, normalitas, ppm serta ditambah dengan persen massa dan persen volume.

Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu harus diperhatikan:
Apabila dari padatan, pahami terlebih dahulu satuan yang diinginkan. Berapa volume atau massa larutan yang akan dibuat.
M1 . V1 = M2 . V2 ... ............................(Persamaan 3.1)
Keterangan : M1 : Konsentrasi larutan sebelum diencerkan (M)
V1 : Volume larutan atau massa sebelum diencerkan (mL)
M2 : Konsentrasi larutan setelah diencerkan (M)
V2 : Volume larutan atau massa setelah diencerkan (mL)

Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit.

Untuk zat yang menunjukkan reaksi eksotermis pada pengenceran seperti H2SO4 maka pengenceran dilakukan dengan menuangkan H2SO4 sedikit demi sedikit kedalam larutan. Larutan merupakan campuran antara pelarut dan zat terlarut. Beberapa unsur atau zat ada yang bersifat heterogen dan akan cenderung mengendap bahkan membentuk endapan jika dilarutkan. Dengan cara penyaringan maka endapan tersebut akan terpisah dari larutannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar