KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa
Perancis yaitu Perantara. Kewirausahaan
adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha
dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang
menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Istilah wirausaha berasal dari kata entrepreneur (bahasa prancis) yang
diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan arti between taker atau go-between.
Dan pada abad pertengahan berarti aktor atau orang yang bertanggung jawab
dalam proyek produksi berskala besar. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai
sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih
besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan
cara-cara baru. Tiga jenis
perilaku wirausahawan yaitu:
1.
Memiliki
inisiatif
Memulai
inisiatif berarti memiliki pola pikir yang luas dan kreatif serta suatu
tekad yang bulat ingin berwirausaha.
2.
Mengorganisasi dan mereorganisasi
mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara
praktis.
Artinya seorang
wirausaha harus mampu merubah semua faktor yang mempengaruhi dalam kelangsungan
usahanya secara praktis untuk menunjang kelancaran usahanya.
3.
Diterimanya resiko dan kegagalan
Seorang wirausaha juga harus
bisa menerima segala resiko dalam menjalankan usahanya yaitu suatu kegagalan
dalam usahanya.
Selanjutkan dungkapkan 3 tipe utama dari wirausaha
yaitu:
1.
Wirausaha ahli (Craftman)
Wirausaha Ahli atau seorang penemu memiliki suatu ide yang
ingin mengembangkan proses produksi sistem produksi sistem produksi, dan
sebagainya. Dia cenderung bergerak dalam bidang penelitian membuat model
percobaan laboraturium
dan lainnya. Dia juga menjual lisensi idenya untuk dijadikan komrsial
2.
The Promotor
The Promotor adalah seorang individu yang tadinya mempunyai latar belakang
pekerjaan berbagai sales atau bidang marketing yang kemudian mengembangkan
perusahaan sendiri. Keterampilan yang sudah ia miliki perusahaan yang baru ia
rintis.
3.
General
Manager
General Manager adalah
seorang individu yang ideal yang secara sukses bekerja pada sebuah perusahaan
dia banya menguasai keahlian bidang produksi, pemasaran, permodalan dan
pengawasan.
Wirausahawan dunia modern muncul pertama kali di Inggris pada
masa revolusi pada akhir abad ke-18, diawali dengan penemuan-penemuan baru seperti mesin uap, mesin
pemintal dan lain-lain. Tujuan utama mereka adalah pertumbuhan dan perluasan
organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Jadi keuntungan dan
kekayaan bukan tujuan utama. Kunci penting seorang wirausahawan adalah berpikir
kreatif, inovatif, berani mengambil resiko dan tidak mudah putus asa. Terdapat
Sembilan Karakteristik Wirausaha Menurut David Mc. Clelland yaitu :
1.
Dorongan Berprestasi
Semua wirausahawan
yang berhasil memiliki keinginan besar untuk mencapai suatu prestasi.
2.
Bekerja keras
Sebagai besar
wirausahawan “mabuk kerja”, demi mencapai sasaran yang ingin di cita-citakan .
3.
Memperhatikan Kualitas
Wirausahawan menangani
dan mengawasi sendiri bisnisnya sampai mandiri, sebelum ia mulai dengan usaha
baru lagi.
4.
Sangat bertanggung jawab
Wirausahawan
sangat bertanggung jawab atas usaha mereka, baik secara moral, legal, maupun
mental.
5.
Berorientasi pada imbalan
Wirausahawan
mengharapkan imbalan yang sepadan dengan usahanya. Imbalan itu tidak hanya
berupa uang, tetapi juga pengakuan dan penghormatan.
6.
Optimis
Wirausahawan hidup
dengan doktrin semua waktu baik untuk bisnis, dan segala sesuatu mungkin.
7.
Berorientasi pada hasil karya yang
baik
(Excellence Oriented);
Seringkali Wirausahawan ingin mencapai sukses yang menonjol, dan menuntut
segala yang first class.
8.
Mampu mengorganisasikan
Kebanyakan wirausahawan
mampu memadukan bagian-bagian dari usahanya dalam usahanya. Mereka umumnya
diakui sebagai “komandan” yang berhasil.
9.
Berorientasi pada uang
Uang yang dikejar oleh para
wirausahawan tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan
pengembangan usaha saja, tetapi juga dilihat sebagai ukuran prestasi kerja dan
keberhasilan.
Karakteristik
wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi :
1.
Kemampuan inovatif
2.
Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.
Keinginan untuk berprestasi
4.
Kemampuan perencanaan realistis
5.
Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.
Obyektivitas
7.
Tanggung jawab pribadi
8.
Kemampuan beradaptasi
9.
Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator
Tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi
menurut Mc Clelland, yaitu:
1.
Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah
motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi
tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang,
dan kemajuan dalam pekerjaan. Contohnya, Karyawan perlu mendapat umpan balik
dari lingkungannya sebagai bentuk reward terhadap usaha yang dilakukannya
tersebut.
2.
Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afi)
Kebutuhan akan
Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.
Contohnya Seorang yang memiliki keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat,
kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.
3.
Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan
kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu
cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau
suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang
lain. Contohnya, seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi
bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh
atasan tersebut.
Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru
Walaupun terdapat banyak pendekatan
untuk mencari sumber gagasan bagi produk dan jasa baru, proses ini bisa
dipercaya dengan penggunaan sara-saran berikut dimana gagasan baru bisa
memunculkan adanya usaha baru.
1.
Kebutuhan
akan sumber penemuan
Penemuan atau inovasi berasal dari
persepsi kebutuhan yang jelas yang ingin dipenuhi. Terdapat banyak contoh
barang atau jasa yang telah dikembangkan dari persepsi itu. Barang dan jasa
tersebut berkisar dari mulai yang sederhana hingga yang rumit, dari yang mahal
hingga yang murah. Misalnya sekarang ini banyak sekali
bermunculan printer infuse di kalangan mahasiswa karena harga tinta yang cukup
murah, lebih awet dan tahan lama
serta mudah diisi ulang.
2.
Hobi atau
kesenangan pribadi
Hobi atau minat pribadi adakalanya
bisa mendorong bisnis baru. Misalnya kesenangan membuat kue bisa memunculkan
usaha baru dengan mengembangkan kue dengan berbagai rasa dan bentuk yang
mempunyai ciri khas sehingga disukai oleh orang orang lain.
3.
Mengamati
kecenderungan-kecenderungan
Kecenderungan dan kebiasaan dalam
mode merupakan sumber gagasan untuk melakukan venture baru. Banyak peluang yang
terlihat oleh para pengamat mendorong untuk mengerjakan sesuatu yang baru pada
saat yang tepat. Berdirinya usaha-usaha butik, perancangan mode pakaian (missal
di Cihampelas) merupakan salah satu contoh dari pemanfaatan peluang usaha baru
melalui pengamatan kecenderungan dalam bidang mode).
4.
Mengamati
kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
Lahan yang subur bagi gagasan
barang dan jasa baru terletak pada pengamaan kekurangan barang dan jasa yang
ada. Pendekatan ini ditujukan untuk memperbaiki kinerja atau menambah
keunggulan yang diperlukan. Pengembagan kunci anti maling di kendaraan bermotor
merupakan peluang usaha baru dengan memanfaatkan kelemahan dan kekurangan yang
ada pada kunci biasa yang mudah dirusak oleh para pencuri.
5.
Mengapa tidak
terdapat…?
Peluang bagi usaha baru adakalanya
datang di dalam menjawab pertanyaan “mengapa tidak terdapat..?” sebagai contoh tidak
adanya cairan penghapus tinta merupakan peluang usaha baru
yang disebabkan tidak adanya alat untuk menghapus tinta.
6.
Kegunaan
lain dari barang-barang biasa
Banyak produk komersil berasal dari penerapan barang-barang
biasa untuk kegunaan lain yang bukan kegunaan yang dimaksud dari barang itu. Barang tersebut berkisar dari perubahan
karakter dan kegunaan dari barang akhir hingga pengembangan penerapan baru
barang yang tidak terpakai. Misalnya pengembangan shampoo
2 in 1 yang merupakan penambahan kondisioner pada shampoo yang sudah ada,
sehingga kita tidak perlu lagi memberi kondisioner.
7.
Pemanfaat
produk dari perusahaan lain
Banyak perusahaan baru yang terbentuk sebagai perusahaan
yang memanfaatkan produk yang sudah ada. Misalnya seorang pegawai pengetik dari
suatu perusahaan berusaha mendapatkan tambahan pendapatan dengan mengetik
skripsi, laporan, dan lainnya dirumah. Beberapa pemberi order merasa puaa
dengan hasil kerjanya sehingga menjadi komsumen tetap. Ketika usahanya
berkembang dan penghasilannya melebihi dikantor, maka dia memutuskan untuk
mengembangakan usahanya sendiri dengan membuka biro pengetikan.
ANALISA
PELUANG POKOK
Analisa pulang pokok adalah teknik untuk menentukan
seberapa banyak satuan yang harus dijual atau seberapa banyak volume penjualan
yang harus dicapai agar tercapai posisi pulang pokok. Analisa ini menghasilkan
informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang
berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Berikut adalah unsusr-unsur yang
ada untuk menganalisa peluang pokok:
1.
Biaya tetap yaitu pengeluaran yang dikeluarkan tanpa melihat jumlah produk yang
dihasilkan.
2.
Biaya variabel yaitu pengeluaran yang
berfluktuasi dengan jumlah produk yang dihasilkan.
3.
Biaya total yaitu jumlah total biaya
tetap dari biaya variabel yang berkaitan dengan produksi.
4.
Pendapatan total yaitu semua nilai rupiah
penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk.
5.
Keuntungan yaitu jumlah pendapatan
total yang melebihi biaya total dari produksi barang yang dijual.
6.
Kerugian yaitu jumlah biaya total
produksi barang yang melebihi pendapatan total yang diperoleh dari penjualan
barang tersebut.
7.
Titik pulang pokok yaitu pendapatan total
sama dengan biaya totalnya, artinya perusahaan hanya memperoleh pendapatan yang
hanya cukup untuk menutupi biaya-biayanya. Perusahaan tidak untung tidak rugi.
BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN
Rencana wiraswastawan haruslah mempertimbangkan berbagai
ketentuan hukum yang berbeda satu sama lain, yang mengatur jalannya bisnis.
Terdapat tiga bentuk dasar dalam organisasi perusahaan yaitu pemilikan tunggal,
kongsi, dan perseroan. Masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian
tersendiri. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing.
1.
Pemilikan Tunggal (Firma)
Pemilikan Tunggal
(Firma) merupakan
organisasi bisnis kecil paling umum. Perusahaan dimiliki dan dijalankan satu
orang. Hanya memerlukan izin dan mendaftar untuk memulai usaha.
a.
Keuntungan:
Kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan.
Kewajiban hukum yang dipenuhi hanya sedikit dan tidak semahal bentuk kongsi atau perseroan.
b.
Pemilik tidak membagi laba dengan
siapapun.
c.
Tidak perlu berkonstultasi dengan
sesame pemilik atau rekanan sehingga memiliki kekuasaan membuat keputusan dan
pengendalian sepenuhnya.
d.
Pemilik dapat menanggapi
kebutuhan-kebutuhan bisnis dengan cepat dalam bentuk keputusan manajemen
sehari-hari.
e.
Pemilikan tunggal biasanya bebas
dari pengawas pemerintah dan perpajakan khusus
f.
Kerugian:
a) Kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan. Hal ini dapat melebihi investasi total wiraswastawan dalam bisnis.
a) Kewajiban dan tanggung jawab tidak terbatas atas seluruh utang perusahaan. Hal ini dapat melebihi investasi total wiraswastawan dalam bisnis.
b) Modal yang tersedia jauh
lebuh kecil dibandingkan organisasi bisnis lainnya.
c)
Sukar mendapatkan pembiayaan jangka panjang dan sangat tergantung
keterampilan pemilik menyebabkan perusahaan tidak stabil.
2. Kongsi
Kongsi merupakan
asosiasi dari dua orang atau lebih, yang bertindak sebagai pemilik bersama dari
sebuah bisnis. Ayat-ayat perjanjian dari kongsi biasanya dirumuskan untuk
menentukan sumbangan masing-masing rekanan kepada bisnis.
Keuntungan:
a.
Formalitas hukum dan
pengeluaran-pengeluaran lebih sedikit dibandingkan dengan
persyaratan-persyaratan dalam pendirian perseroan.
b.
Para rekanan termotivasi untuk
menerapkan kemampuan terbaik karena ikut mendapatkan laba.
c.
Lebih mudah mendapatkan modal
besar dan memiliki ketarampilan yang lebih luas dibandingkan firma..
d.
Pengambilan keputusan lebih luas
dibandngan perseroan
Kerugian:
a.
Terdapat kewajiban tak terbatas
minimal bagi seorang rekanan.
b.
Dapat berakhir kapan saja dan
dapat dilanjutkan dengan membentuk kongsi baru.
c.
Kongsi relatif lebih sukar untuk
memperoleh modal dalam jumlah besar dibandingkan perseroan.
d.
Rekanan merupakan agen bisnis itu
dan tindakan mereka mengikat rekanan lain.
3.
Perseroan
Perseroan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Perseroan merupakan jenis organisasi bisnis paling rumit. Biasanya dibentuk dengan kekuasaan dari sebuah badan pemerintah dan harus menurut hukum dagang, dan peraturan-peraturan pemerintah pusat maupun daerah.
Keuntungan:
a.
Kewajiban terbatas hanya dalam
jumlah saham.
b.
Kepemilikan dengan mudah
dipindahkan keorang lain.
c.
Memiliki ekstensi hukum yang
terpisah.
d.
Ekstensi perusahaan relative lebih
stabil dan permanen sehingga perusahaan dapat berjalan melaksanaan usahanya.
e.
Pendelegasian kekuasaan pada
manajer profesional.
f.
Perseroan sanggup menggaji
spesialis
Kerugian:
a. Kegiatannya dibatasi oleh akte pendirian sesuai hukum dan perundangan.
b. Banyak peraturan pemerintah yang harus diperhatikan.
c. Membutuhkan biaya yang besar dalam pendiriannya.
d. Pajak yang tinggi karena adanya berbagai instasi pemerintah.
SUMBER
DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia adalah individu-individu
dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan
yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk
mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Langkah-langkah penyediaan
sumber daya manusia yaitu sebagai berikut:
1.
Perekrutan
karyawan
2.
Seleksi
calon karyawan
3.
Pelatihan
karyawan
4.
Penilaian
hasil kerja
Seleksi adalah pemilihan individu
untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Tahap-tahap proses
seleksi yaitu sebagai berikut:
1.
Penyaringan
Pendahuluan dari rekaman, berkas data, dan lain-lain
2.
Wawancara
Pendahuluan
3.
Tes
Kecerdasan (intelegence)
4.
Tes Bakat
(Aptitude)
5.
Tes
Kepribadian (Personality)
6.
Rujukan
Prestasi (Performance References)
7.
Wawancara
Dianostik
8.
Pemeriksaan
Kesehatan
9.
Penilaian
Pribadi
Referensi:
http://ashur.staff.gunadarma.ac.id.
Artikel yang bagus, terimakasih sharingnya, silahkan kunjungi
BalasHapuswebsite kami