Berdasarkan
zat penyusunnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang sejati.
Secara fisik, tulang rawan berbeda dengan tulang sejati. Tulang rawan tampak
lebih transparan dan bersifat lentur, sedangkan tulang sejati (selanjutnya
disebut tulang saja) tampak berwarna gelap dan bersifat kaku.
a. Tulang
Rawan (Kartilago)
Tulang
rawan atau kartilago dikenal bersifat lentur. Tulang rawan menjadi lentur
karena matriksnya mengandung serat kolagen dan elastik. Selain mengandung
serat, di dalam matriks juga terdapat asam hialuroniks, proteoglikans, dan
glikoprotein. Tulang rawan tidak memiliki sel-sel saraf dan pembuluh darah.
Struktur yang demikian menyebabkan tulang rawan dapat
berfungsi
sebagai sendi atau mengisi ruang-ruang kosong antar tulang.
Tulang rawan pada orang dewasa terdapat
pada telinga, ujung hidung, dan ruas antartulang belakang. Tulang rawan disusun
oleh sel-sel tulang rawan yang disebut kondrosit. Kondrosit yang matang
dibentuk dari sel-sel tulang rawan muda yang disebut kondroblas. Kondroblas
terdapat pada selaput tulang rawan (perikondrium) yang mengelilingi tulang
rawan pada orang dewasa. Tulang rawan dibedakan menjadi tulang rawan hialin,
serat (fibrosa), dan elastin.
1. Tulang
Rawan Hyalin
Kata
hialin (hyalin) berarti seperti gelas. Tulang rawan hialin berwarna putih
kebiru-biruan dan pada keadaan segar terlihat bening. Tulang rawan hialin
merupakan tipe tulang rawan yang bersifat kuat dan sedikit fleksibel. Tulang
rawan hialin memiliki matriks yang banyak mengandung serat kolagen sehingga
tampak seperti kaca. Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang
belum menjadi tulang, tulang rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian,
tulang-tulang rawan hidung, trakea dan bronkus.
2.
Tulang Rawan Serat (Fibrosa)
Tulang
rawan serat berwarna buram keputihan dan besifat keras. Pada matriks tulang
fibrosa terdapat beberapa deretan tebal serat kolagen. Tulang rawan fibrosa
dikenal tahan terhadap tekanan dan guncangan. Tulang rawan fibrosa dapat
ditemukan di antara ruas-ruas tulang belakang dan daerah lutut.
3.
Tulang Rawan Elastin
Tulang
rawan elastin berwarna buram kekuningan, serta besifat fleksibel dan elastis.
Sel-selnya sama dengan sel-sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri
atau berkelompok. Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan epiglotis
(katup tulang rawan yang menutup celah menuju trakea).
b. Tulang
Sejati (Osteon)
Tulang
dapat menjadi kuat karena adanya garam-garam mineral (terutama berupa kalsium
fosfat dan kalsium karbonat) dan serat-serat protein di dalam matriks tulang.
Berdasarkan strukturnya, tulang dapat dibedakan atas tulang kompak san tulang
spons.
1. Tulang
Kompak
Tulang
kompak merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun rapat dan padat,
misalnya pada tulang pipa. Secara histologi, tulang kompak telah terorganisasi
dengan rapi. Pada penampang melintang sebuah tulang pipa, selsel tulang yang
disebut osteosit terdapat di dalam lakuna. Lakuna merupakan rongga kecil yang
tersusun di dalam lingkaran-lingkaran konsentris mengelilingi sebuah kanal
pusat. Lingkaran-lingkaran konsentris demikian disebut lamela, sedangkan kanal
pusat disebut kanal havers. Kanal havers dengan lamela-lamelanya membentuk
suatu struktur yang disebut sistem havers.
2. Tulang
Spons
Tulang spons merupakan tipe tulang dengan matriks yang
tersusun longgar atau berongga-rongga, seperti struktur sarang lebah. Susunan
matriks demikian disebut trabekula. Meskipun lebih ringan dibandingkan tulang
kompak dan strukturnya berongga, tulang spons masih termasuk kuat untuk menahan
suatu tekanan. Tulang spons tidak terorganisasi rapi seperti halnya struktur
tulang kompak. Letak osteosit di dalam trabekula tidak teratur. Ruang-ruang
kosong dalam tulang spons sering kali berisi sumsum tulang merah. Kanalikuli
berperan menyalurkan nutrisi dari sumsum tulang merah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar