Oncolytic Virotherapy
merupakan sebuah terapi yang menggunakan virus yang dilemahkan untuk
melawan sel-sel kanker. Salah satu jenis virus yang biasa digunakan
dalam terapi jenis ini adalah modifikasi dari virus herpes simpleks tipe
satu (HSV-1). Berbeda halnya dengan virus yang telah dimodifikasi,
HSV-1 tipe liar merupakan virus penginfeksi manusia yang menyebabkan
luka-luka demam (cold sore) di sekeliling mulut. Virus tersebut juga memiliki memiliki gen neurovirulence, gen tersebut merupakan salah satu penyebab kerusakan sistem syaraf pusat pada penderitanya.
Salah
satu modifikasi HSV-1 yang berhasil dibuat untuk menghambat pertumbuhan
sel kanker adalah RH2. RH2 merupakan virus termodifikasi yang tidak
memiliki gen neurovirulence
sehingga resiko kerusakan sistem syaraf akibat dari penggunaan bentuk
virus termodifikasi ini untuk terapi kanker dapat dihindari. Selain
tidak memiliki gen neurovirulence,
keuntungan dari penggunaan RH2 adalah sifatnya fusogeniknya. Sifat
tersebut diperoleh dari parental RH2 yaitu HF10 yang merupakan HSV-1
termodifikasi jenis lainnya. Sifat fusogenik yang terdapat dalam RH2
memberikan keuntungan bagi terapi kanker. Keberadaan sifat tersebut
memungkinkan RH2 untuk bersatu dengan gen sel kanker dan menyebabkan
terganggunya aktivitas pembelahan sel kanker. Pada akhirnya, hal itu
akan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Selain
menghambat pertumbuhan sel kanker, injeksi RH2 ke area kanker mampu
mengaktivasi imunitas tubuh. Hal tersebut ditandai dengan aktifnya
neutrofil, sejenis leukosit yang berperan sebagai pertahanan tubuh
pertama. Imunitas tersebut sebenarnya ditujukan sebagai upaya untuk
melawan virus bukan sel kanker. Tidak seperti penyakit lainnya, sel
kanker tidak dapat dideteksi oleh tubuh sehingga tubuh tidak mampu
menghasilkan antibodi dan serangkaian imunitas lain untuk melawan sel
ini. Keuntungan dari injeksi RH2 yaitu dapat menginduksi imunitas tubuh
pada area injeksi yang terdapat sel-sel kanker.
Meskipun
RH2 memiliki banyak keuntungan untuk diterapkan dalam pengobatan terapi
kanker. Namun, belum ada penelitian penerapan jenis virus termodifikasi
tersebut terhadap manusia. Hasil penelitian sebelumnya yang
mengungkapkan peran RH2 dalam menekan pertumbuhan kanker diperoleh dari
sebuah eksperimen sel kanker pada tikus putih. Untuk itu, perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut agar pengobatan kanker dengan RH2 ini
benar-benar mampu diterapkan dalam tubuh manusia sehingga peluang
penderita kanker untuk sembuh akan semakin besar.
Sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2014/01/15/melawan-kanker-dengan-virus-626658.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar